Membangun Jejaring Kepemudaan untuk Perhutanan Sosial
Kaum muda merupakan kelompok masyarakat yang sangat penting untuk membangun daerah dan lingkungan di tempat tinggalnya. Tahun 1965, negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui hal itu saat mengesahkan Deklarasi Kepemudaan tentang Cita-cita Damai, Saling Menghormati dan Pemahaman antar Bangsa (The Declaration on the Promotion among Youth of the Ideals of Peace, Mutual Respect and Understanding between Peoples). Pada tahun 1995, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkuat komitmennya terhadap kaum muda saat peringatan sepuluh tahun Tahun Pemuda Internasional, dengan mengadopsi strategi internasional—Program Aksi Dunia untuk Pemuda (The World Programme of Action for Youth to the Year 2000 and Beyond). Kaum muda di seluruh dunia, juga di Indonesia, merupakan sumber daya manusia untuk pembangunan dan juga sebagai agen untuk perubahan sosial, pembangunan ekonomi dan inovasi teknologi.
Di Indonesia, pada tahun 2022 terdapat sekitar 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat (24%) penduduk Indonesia berada di kelompok umur antara 16-30 tahun atau disebut sebagai pemuda. Berbagai isu dan tantangan global saat ini membutuhkan perhatian dan aksi dari kaum muda, termasuk isu kerusakan lingkungan dan hutan. Di berbagai provinsi, penyebab kerusakan hutan dan degradasi lingkungan harus diatasi dengan cara pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan karena akan berdampak pada kesejahteraan kehidupan berbagai kelompok masyarakat.
Dalam berbagai kegiatan pelestarian hutan di Indonesia, kaum muda selalu menjadi bagian penting dalam keberhasilan program RECOFTC. Saat ini, melalui program kesetaraan gender dan sosial inklusi (Gender Equity and Social Inclusion/GESI), RECOFTC berfokus pada isu kepemudaan dan gender pada umumnya.
Mengingat pentingnya peranan dan aksi kaum muda, serta masih dalam rangkaian perayaan Hari Pemuda Internasional, RECOFTC bersama mitranya mengadakan kegiatan lokakarya bergaya anak muda dengan konsep glamping di Sentul, Indonesia. Lokakarya ini bertujuan untuk membangun inisiasi dan jejaring kerja anak muda sehingga jejaring ini kemudian dapat menjadi wadah dan sarana untuk mengatasi berbagai isu perhutanan sosial dan kehutanan masyarakat. Tahun ini, pemuda yang berpartisipasi pada kegiatan ini berasal dari Ciwidey, Bogor, Banten, dan Kasepuhan Banten, yang lokasi kerja RECOFTC dan mitranya.