RECOFTC Indonesia
ဆောင်းပါးများ

Membangun Jejaring Kepemudaan untuk Kelestarian Indonesia

11 October 2023
Lasmita Nurana
Jejaring kepemudaan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai target Pemerintah Indonesia dalam mencapai 12,7 juta hektar lahan untuk perhutanan sosial pada tahun 2030.
Notes from the Field
Seorang petani muda di Ciwidey, Jawa Barat, melakukan pemeliharaan di lahannya. Foto: ©RECOFTC Indonesia
Seorang petani muda di Ciwidey, Jawa Barat, melakukan pemeliharaan di lahannya. Foto: ©RECOFTC Indonesia

Dalam berbagai sektor sosial, kaum muda seringkali terlupakan dan tidak diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan. Padahal sebagai kelompok usia produktif, peranan kaum muda sangatlah penting karena jumlahnya yang tidak sedikit dan dapat membawa perubahan sosial.

Sebagai pengingat akan pentingnya peranan dan aksi kaum muda, serta dalam rangkaian perayaan Hari Pemuda Internasional, RECOFTC bersama mitranya mengadakan kegiatan lokakarya bergaya anak muda dengan konsep glamping di Sentul, Indonesia, pada tanggal 21-23 Agustus 2023.

RECOFTC Indonesia
Para peserta lokakarya mendalami pemahamannya melalui sesi permainan. Foto: ©RECOFTC Indonesia

Pentingnya Keterlibatan Pemuda untuk Aksi Lingkungan  

Dengan tujuan untuk membangun inisiasi dan jejaring kerja anak muda, lokakarya ini diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana untuk mengatasi berbagai isu perhutanan sosial dan kehutanan masyarakat.

Secara global, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui pentingnya peranan kaum muda dan menunjukkan komitmennya terhadap kaum muda saat peringatan sepuluh tahun Tahun Pemuda Internasional, dengan mengadopsi strategi internasional—Program Aksi Dunia untuk Pemuda (The World Programme of Action for Youth to the Year 2000 and Beyond). Kaum muda di seluruh dunia, juga di Indonesia, merupakan sumber daya manusia untuk pembangunan dan juga sebagai agen untuk perubahan sosial, pembangunan ekonomi dan inovasi teknologi.

Di Indonesia, pada tahun 2022 terdapat sekitar 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat (24%) penduduk Indonesia berada di kelompok umur antara 16-30 tahun atau disebut sebagai pemuda. Berbagai isu dan tantangan global saat ini membutuhkan perhatian dan aksi dari kaum muda, termasuk isu kerusakan lingkungan dan hutan.

Bapak Sigit Rustanto, sebagai perwakilan pemerintah dari Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam pidatonya menyampaikan bahwa,”Kaum muda merupakan kelompok masyarakat yang sangat penting untuk membangun daerah dan lingkungan di tempat tinggalnya sehingga keterlibatan mereka sangatlah penting untuk kelestarian dan keberlanjutan hutan Indonesia.”

Dalam presentasinya, beliau menyampaikan bahwa Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no.8/2022 tentang Perintisan Pengembangan Generasi Lingkungan mencakup pengembangan generasi lingkungan dan perilaku peduli berbudaya lingkungan, dimana targetnya adalah kaum muda, atau juga disebut generasi lingkungan.

Foto: ©RECOFTC Indonesia
Fasilitator, narasumber, dan peserta lokakarya kepemudaan di Sentul, 21 Agustus 2023. Foto: ©RECOFTC Indonesia

Jejaring Kepemudaan dan Kelestarian Indonesia

Dalam berbagai kegiatan pelestarian hutan di Indonesia, generasi lingkungan merupakan bagian penting dalam keberhasilan program RECOFTC. Saat ini, melalui program kesetaraan gender dan sosial inklusi (Gender Equity and Social Inclusion/GESI), RECOFTC berfokus pada isu kepemudaan dan gender pada umumnya.

Berbagai isu dan tantangan global saat ini membutuhkan perhatian dan aksi dari kaum muda, termasuk isu kerusakan lingkungan dan hutan. Untuk mendukung Pemerintah Indonesia, RECOFTC memfasilitasi lokakarya ini dan menginisiasi jejaring kepemudaan untuk perhutanan sosial,” kata Gamma Galudra, direktur RECOFTC Indonesia.

Di berbagai provinsi, penyebab kerusakan hutan dan degradasi lingkungan harus diatasi dengan cara pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan karena akan berdampak pada kesejahteraan kehidupan berbagai kelompok masyarakat.

“Kegiatan ini sungguh positif. Pembelajaran yang saya dapat terutama tentang pentingnya peran pemuda dalam menjaga lingkungan, menciptakan lapangan kerja, menggali potensi, dan membangun kemitraan,” kata Sandi Irawan, salah satu peserta lokakarya yang berasal dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tambagguruyung, Jawa Barat. “Harapan saya pelatihan dan pendampingan tidak sampai terputus, bisa tetap saling berbagi informasi dan mungkin menjadi mitra kerjasama.”

“Bagian yang menyenangkan adalah para pemateri dan fasilitator menyampaikan ilmunya lewat games,” kata Susi Sulistia, salah satu peserta lokakarya dari Kasepuhan Pasir Eurih, Jawa Barat. “Jadi walaupun materinya serius, tapi karena penyampaiannya menarik, bisa nyantol dan sungguh bermanfaat. Saya mendapat teman baru dan belajar banyak dengan saling berbagi informasi terkait kelompok tani perawatan dan potensi di tiap daerah.”

Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari Ciwidey, Kasepuhan Pasir Eurih, Kasepuhan Cirompang, dan Leuwi Hejo, yang merupakan lokasi kerja RECOFTC dan mitranya. Dengan terbentuknya jejaring kepemudaan ini, diharapkan lebih banyak lagi generasi lingkungan yang aktif berperan untuk kelestarian Indonesia.

 

###

Kegiatan RECOFTC dapat terlaksana berkat dukungan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) dan Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA).