RECOFTC Indonesia
Berita

Pelatihan Penelitian Aksi Partisipatif (PAR), Untuk Membawa Perubahan dan Dampak Positif Bagi Masyarakat

PAR training in South Sulawesi
© RECOFTC

Makassar, Indonesia - Pelatihan empat hari tentang Penelitian Aksi Partisipatif (Participatory Action Research - PAR) untuk kehutanan masyarakat di Indonesia diadakan di Makassar, Sulawesi Selatan. Dilakukan bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin dan didukung oleh Kemitraan ASEAN-Swiss tentang Kehutanan Sosial dan Perubahan (The ASEAN-Swiss Partnership on Social Forestry and Change - ASFCC), pelatihan ini mencakup 26 peserta dari universitas, unit manajemen taman nasional, pusat pelatihan kehutanan dan departemen kehutanan nasional. Para peserta akan dilatih tentang prinsip-prinsip dasar PAR serta proses dan alat utama untuk pengembangan dan implementasinya.

Pengelolaan hutan di Indonesia, seperti di negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, sangat rumit, membuat manajemen berkelanjutan menjadi tantangan abadi. Namun, dalam melakukan penelitian untuk meningkatkan praktik kehutanan, para peneliti secara tradisional menangani masalah dari atas ke bawah, yang telah menciptakan keterputusan antara praktik profesional saat ini dan apa yang sebenarnya dibutuhkan di lapangan. PAR, sebaliknya, didasarkan pada prinsip memasukkan orang lokal dalam penelitian yang bermakna. Menggabungkan berbagai perspektif dan memungkinkan refleksi kritis, PAR memungkinkan untuk hasil spesifik konteks dan mengarah ke perubahan positif.

Selama sesi pembukaan pelatihan, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Muh. Restu, menyoroti pentingnya PAR untuk pengelolaan hutan lestari. "Kami optimis bahwa PAR akan membawa perubahan positif dan berdampak pada komunitas kami.", katanya. Melalui PAR, proses partisipatif dan hasil penelitian lebih cenderung memiliki implikasi positif untuk subjek penelitian daripada pendekatan penelitian top-down tradisional, karena PAR dirancang dan dilakukan dalam kemitraan dengan masyarakat lokal untuk masyarakat lokal.