Mengembangkan Kepemimpinan Pengarusutamaan Gender di Indonesia
RECOFTC memfasilitasi pelatihan pengarusutamaan gender bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusdiklat SDM dan LHK) di Indonesia pada tanggal 27-31 Januari 2023. Pelatihan ini ditujukan kepada pegawai pemerintah atau Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai kelompok kerja gender di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Ini adalah jenis pelatihan gender pertama yang mempertemukan berbagai kelompok kerja baik secara daring maupun tatap muka. Saya tadi bertemu dengan beberapa peserta sebelum pelatihan, dan mereka bersemangat untuk belajar," kata Ibu Kusdamayanti, kepala Pusdiklat SDM LHK saat pidato pembukaan. “Mereka yang bergabung dengan kami dari berbagai kelompok kerja, program, dan divisi dari Pusdiklat kini dapat berbagi pengetahuan secara luas.”
Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dua hari online dan dua hari tatap muka, yang terbagi lagi dalam topik pembelajaran teori dan pembelajaran praktek. Kurikulum pada pelatihan ini telah direvisi berdasarkan masukan dan umpan balik perserta pada pelatihan gender pertama yang berlangsung pada Februari 2022. Pelatihan ini memberikan pengalaman langsung dalam memproses dan menganalisis data statistik yang digunakan para peserta dalam profesinya terhadap konsep pengarusutamaan gender.
Dody Laksono Soewardi, salah satu peserta yang mendapat nilai tertinggi dalam tes online pascapelatihan, berkata, “Pelatihan ini menambah pengetahuan dan pemahaman kami tentang kesetaraan gender. Sekarang, saya memiliki perspektif baru tentang pengarusutamaan gender, meski mungkin dalam penerapannya masih sulit dan memberi tantangan tersendiri.”
Mempersiapkan dan merancang modul pengarusutamaan gender untuk kursus daring terbuka (MOOC) besar-besaran dan memastikan keterbacaan bahan ajar dan pertanyaan yang akan digunakan adalah beberapa di antara banyak tujuan pelatihan.
Peserta lainnya, Melda Dumaria Bakara, mengatakan,“Saya belajar banyak tentang pengarusutamaan gender dalam pelatihan ini. Narasumbernya sangat terbuka untuk berbagai pertanyaan dan mendorong kami untuk membagikan pemikiran kami. Saya harap nantinya akan terjadi peningkatan kesetaraan gender. Dari data terpilah yang dibahas dalam pelatihan tersebut, dapat dikatakan bahwa perempuan masih tertinggal. Seperti di lingkungan kerja saya, jabatan yang lebih tinggi dalam struktur masih didominasi laki-laki. Saya berharap lebih banyak perempuan yang termotivasi untuk mengenyam pendidikan tinggi, sehingga lebih banyak perempuan yang memiliki jabatan dan berperan pada level kepemimpinan teratas.”
Ibu Kusdamayanti, menambahkan, “Pelatihan ini akan bermanfaat bagi semua karyawan di lingkungan Pusdiklat, terlepas dari posisi dan jabatannya. Sangatlah penting untuk memahami konsep pengarusutamaan gender. Dalam setiap persoalan dan tantangan yang ada saat ini, aspek teknis sangat erat kaitannya dengan aspek sosial. Ketimpangan gender merupakan salah satu isu penting yang dihadapi, baik di tingkat lapangan maupun di tingkat kebijakan dan perencanaan pembangunan.”
RECOFTC Indonesia dan Pusdiklat SDM dan LHK akan bekerja sama untuk mengembangkan pelatihan ini menjadi alat pembelajaran kursus yang dapat menjangkau lebih banyak pegawai negeri dari berbagai instansi pemerintah dan provinsi di seluruh Indonesi.
“Kolaborasi dengan Pusdiklat SDM dan LHK ini akan bermanfaat baik di tingkat institusi maupun di tingkat nasional, di Indonesia, untuk memastikan kesetaraan dan inklusivitas gender dapat tercapai. Kami berharap dapat mencapai tujuan ini,” kata Bapak Gamma Galudra, Direktur RECOFTC Indonesia.
###
Kegiatan RECOFTC dapat terlaksana berkat dukungan Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) dan Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA).