RECOFTC Indonesia
RAFT 3 - Indonesia

Berbagi Pengalaman Petani Kopi dari Patteneteang Pada Asia Pacific Rainforest Forum Ke-3

petani kopi di APRS3
©RECOFTC

Yogyakarta, 24 April 2018. Perwakilan petani dan anggota Koperasi Akar Tani dari Bantaeng Sulawesi Selatan, Bapak Ramli, hari ini menjadi salah satu pembicara dalam Asia-Pacific Rainforest Summit ke--3 di Yogyakarta, pada sesi ke-8 tentang implementasi Kehutanan Masyarakat. Bersama dengan 2 narasumber lainnya yang juga adalah pelaku usaha kehutanan masyarakat, Bapak Ramli menceritakan tentang pengalamannya selama ini sebagai petani kopi di Desa Patteneteang dan aktivitasnya di Koperasi Akar Tani.

Kopi yang dihasilkan dari Desa Patteneteang yang mulai dikenal adalah Kopi organik Daulu yang dihasilkan juga dari blok agroforestri Hutan Desa di sekitarnya. Pertanian kopi saat ini menjadi mata pencaharian utama masyarakat sekitar. Namun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi mulai dari tidak stabilnya harga, ketergantungan dengan tengkulak dan kualitas kopi dari petani yang kurang stabil. Namun, Bapak Ramli juga menyebutkan usahanya bersama kawan-kawan dari Koperasi Akar Tani untuk mengatasi hal tersebut. Dengan bantuan Pemerintah Daerah, dari organisasi pendamping di lapangan yaitu Balang Institute, dan juga RECOFTC, Pak Ramli berharap koperasi Akar Tani dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan yang ada di desanya dan daerah sekitarnya. 

Kopi Daulu
Kopi Daulu, kopi organik Arabica khas dari Bantaeng

Koperasi Akar Tani yang berdiri sejak tahun 2016 menampung kopi dari masyarakat termasuk kopi yang berasal dari Hutan Desa Patteneteang. Bersama Bapak Ramli hadir juga Direktur Koperasi Akar Tani, Bapak Irzad Syafar yang turut memperkenalkan hasil kopi khas Bantaeng yaitu Kopi Daulu pada para peserta yang hadir di acara tersebut. 

Melalui forum internasional yang dihadiri oleh berbagai pihak ini, Bapak Ramli ingin menyampaikan bahwa kopi yang dia hasilkan bersama petani di desanya dapat mengingatkan orang akan pentingnya hutan, dan juga kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. “Saya ingin orang tahu, kalau mereka minum Kopi Daulu, mereka juga turut mendukung desa kami dan masyarakatnya.”, ungkapnya. 

“Saya ingin orang tahu, kalau mereka minum Kopi Daulu, mereka juga turut mendukung desa kami dan masyarakatnya.”